Selasa, 13 September 2016

TK KHALIFAH: TK Islam Terbaik Favorit di SCP, Bintaro & BSD

TK KHALIFAH: TK Islam Terbaik Favorit di SCP, Bintaro & BSD

Menurut Daniel Goleman penulis buku Emotional Intelligence, perasaan yang dirasakan seseorang saat masa kanak-kanak akan banyak mempengaruhi pembentukan karakternya hingga dewasa.

Perasaan yang muncul pada setiap anak pastilah berasal dari pengalamannya berinteraksi, apakah itu berinteraksi dengan anggota keluarga atau teman-teman sebaya. Perasaan yang nyaman yang dirasakan oleh anak mendorong ia berfikir positif tentang orang-orang disekitarnya dan lingkungannya.

Menumbuhkan rasa percaya diri, aman dan cinta terhadap orang di sekitar dan kepada lingkungannya. Namun dalam pengalaman interaksi, tak selamanya anak memiliki perasaan yang nyaman, mungkin saja jika tidak dirumah, dilingkungan sekolah anak pernah merasakan pengalaman yang membuat ia tidak nyaman seperti kesal dan marah atau perasaan negative lainnya, hal ini tidak dapat kita hindari dalam interaksi.

Sedangkan perasaan negative ini pun akan membangun persepsi negative anak terhadap dirinya sendiri, terhadap orang-orang disekitar dan kepada lingkungannya, misalkan rasa tidak percaya diri, dengki, dendam dsb jika kita tidak segera menetralkan perasaannya.

TK-Islam-Terbaik-Favorit-di-SCP-Bintaro-BSD


Lalu bagaimana cara penanggulanggannya ?
Bisa dengan cara berikut yaitu :
1. Mengakui atau menghargai perasaan anak
2. Berbicara dengan anak (ngobrol) untuk menggali perasaan anak atau pengalaman anak saat interaksi dihari itu, maksimal sebelum anak tidur, agar jika ada pengalaman buruk berkaitan dengan perasaannya dapat segera dinetralkan oleh orangtua dan tidak sampai masuk ke alam bawah sadar saat anak tidur.
3. Berdoa kepada Allah agar Allah selalu menjaga perasaan anak sehingga berdampak baik pada karakter anak (bukankah Allah sebaik-baik penjaga  )

Bagaimana cara mengakui atau menghargai perasaan anak ???
1. Peka terhadap perasaan mereka, sebut atau namai kemungkinan perasaan mereka, contohnya : “adik sedang marah yah?”
Lalu dengarkan mereka 100% dalam mengungkapkan perasaannya, tatap matanya dengan tatapan datar atau sayang. (berikan perhatian dan pengakuan)

Ketika kita biarkan anak mengungkap emosi dan pikirannya dengan bebas dan saat kita ada untuk memberi dukungan emosional, kita akan melihat mereka dapat menemukan solusi sendiri untuk permasalahan mereka. Kelebihan lainnya dari pendekatan ini adalah anak akan mengembangkan rasa percaya diri untuk berpikir bagi dirinya sendiri dan menghadapi tantangan – tantangan hidup.

TK-Islam-Terbaik-Favorit-di-SCP-Bintaro-BSD


Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mendengar informasi mengenai pengalaman bermain anak:
a. Jika mendengar informasi anak melakukan kesalahan (contoh : menjahili teman) sebaiknya tetap dengarkan anak bercerita kemudian beri gambaran efek dari perbuatannya sehingga ia paham dan menjawab sendiri efek dari perbuatannya.
b. Jika anak jujur menceritakan kesalahannya : apresiasi kejujurannya (focus kepada kejujurannya) dan maafkan kesalahannya namun tetap sampai pada anak paham efek dari perbuatannya. Hindari marah saat anak berusaha jujur mengakui kesalahannya, karena akan berakibat anak kemudian akan jera untuk berkata jujur atau dapat memanipulasi informasi untuk terhindar dari dimarahi.
c. Hindari hal-hal berikut ini :
Memberi Nasihat, misal: “aku tadi berkelahi dengan Vino disekolah”, respon kita pada umumnya “berkelahi lagi, berkelahi lagi, adik mau jadi preman yang sering berkelahi ?, hanya preman dan penjahat yang menyelesaikan masalah dengan berkelahi”
Menginterogasi, misal: “mainan aku hilang di sekolah” respon kita pada umumnya “tuuu kan mama bilang juga jangan bawa mainan ke sekolah. kamu yakin bukan kamu sendiri yang menghilangkan? Yakin kamu tidak lupa, coba diingat kembali”
Menyalahkan dan menuduh, misal: “tadi aku dihukum karena tidak ikut aturan” respon kita pada umumnya “makanya kamu harus ikut aturan”

2. Mengenali dan mengambarkan emosi
Perlu bagi kita sesaat untuk mempelajari makna dari emosi, karena ini penting bagi kita untuk bisa mencerminkan emosi anak dan mengerti dengan pasti apa yang mereka rasakan. Dengan dimengertinya perasaan mereka, maka

mudah bagi mereka untuk terbuka dan bicara tentang masalah mereka. Berikut adalah emosi yang umumnya dialami oleh manusia.

Nama Emosi dan Makna-nya :
a. Marah – Merasakan adanya ketidakadilan
b. Rasa bersalah – Kita merasa tidak adil terhadap orang lain
c. Takut – Kita diharapkan antisipasi karena sesuatu yang tak diinginkan bisa saja terjadi
d. Frustrasi – Melakukan sesuatu berulangkali dan hasilnya tak sesuai harapan artinya kita harus cari cara lain
e. Kecewa – Apa yang diinginkan tidak bisa terwujud
f. Sedih – Kehilangan sesuatu yang dirasa berharga
g. Kesepian – Kebutuhan akan relasi yang bermakna bukan hanya sekedar berteman
h. Rasa tidak mampu – Kebutuhan untuk belajar sesuatu karena ada sesuatu yang tak bisa dilakukan dengan baik
i. Rasa bosan – Kebutuhan untuk bertumbuh dan mendapatkan tantangan baru
j. Stress – Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan
k. Depresi – Sesuatu yang terlalu menyakitkan dan harus segera dihentikan
Berikut ungkapan terkenal dari Dorothy Law Nolte, ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA, untuk renungan kita orang tua :

Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar membenci.
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah.
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan rasa iri, ia belajar kedengkian.
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai.
Jika anak dibesarkan dengan keadilan, ia belajar rasa aman.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri.

Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan.
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran.
Jika anak dibesarkan dengan keramahan, ia meyakini sungguh indah dunia ini

Hanya kepada Allah kita berserah, tak henti berdoa agar Allah senantiasa melindungi akhlak anak-anak kita.



TK KHALIFAH: TK Islam Terbaik Favorit di SCP, Bintaro & BSD
*Sumber :
- Yayasan Buah Hati
- Daniel Goleman, Emotional Intelligence, 1995

Tidak ada komentar:

Posting Komentar